Jumat, 9 September 2022

Prihatin Kenaikan Harga BBM, Polisi dan Mahasiswa di Grobogan Gelar Aksi


  • by Admin  |
  • Jumat, 9 September 2022
Prihatin Kenaikan Harga BBM, Polisi dan Mahasiswa di Grobogan Gelar Aksi

Grobogan — Penyesuaian harga BBM yang telah ditetapkan oleh pemerintah diwarnai aksi penolakan baik dari mahasiswa maupun pelaku transportasi umum. Demikian juga di Kabupaten Grobogan, mahasiswa juga menggelar aksi, Jumat (9/9/2022).

 

Uniknya aksi mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi dan PMII ini didukung Polres Grobogan, sejumlah perusahaan, Banser dan Pemkab Grobogan.

 

Aksi mereka bukan unjuk rasa menggelar poster di depan Gedung DPRD atau Kantor Pemerintahan, namun mereka melakukan aksi membagikan paket sembako.

 

Paket sembako dukungan dari Polda Jawa Tengah dan Polres Grobogan tersebut dibagikan kepada masyarakat yang terdampak kenaikan harga BBM.

 

Hadir dalam pembagian paket sembako, perwakilan mahasiswa, Bupati Grobogan Sri Sumarni, Kapolres Grobogan AKBP Benny Setyowadi bersama jajaran Pejabat Utama Polres Grobogan dan Ketua DPRD Grobogan Agus Siswanto.

 

Aksi pembagian bantuan sosial atau bansos berupa beras dan mie instan digelar di sejumlah lokasi di Kota Purwodadi dan sekitarnya.

 

Mulai dari Taman Kuliner Simpang Lima, Depan Kantor BPBD Grobogan, Stadion Krida Bhakti Purwodadi, hingga pangkalan truk di Kecamatan Toroh.

 

Sasaran pemberian bansos untuk mereka yang terdampak kenaikan harga BBM adalah, pelaku ojek online (ojol), tenaga kebersihan, supir angkutan kota, supir bus, dan supir truk.

 

 

Menurut Rindwan perwakilan dari mahasiswa, pembagian sembako yang merupakan kerja bareng Polres Grobogan dan pihak terkait merupakan aksi nyata dalam menghadapi kenaikan harga BBM.

 

“Memang efek dari pembagian beras dan mi instan ini tidak lama, tapi setidaknya bisa membantu mereka yang terdampak kenaikan harga BBM.

 

Kapolres Grobogan mengatakan ada sekitar 4.000 paket bansos yang akan dibagikan secara bertahap untuk masyarakat yang terdampak kenaikan harga BBM.

 

Salah seorang supir angkutan kota Praktikto mengatakan berterima kasih ada bantuan berupa beras dan mi instan. Kendati bantuan tersebut memang tidak cukup membantu bagi mereka.

 

“Sebelum kenaikan harga BBM saja penumpang sudah sepi, apalagi harga BBM naik yang berimbas pada naiknya tarif angkot. Semoga pemerintah segera menurunkan harga BBM,” ujar Praktikto.

 

 

 

Baca juga